Story?

Apa Arti Kehidupan? 

 

Kehidupan? Aku selalu berpikir apa itu kehidupan. 

Apa arti hidup kita sebenarnya? Apa tujuan hidup kita? Mengapa kita hidup didunia ini?, itu selalu menjadi pertanyaan ku. 

Apa aku hidup hanya untuk mati, atau aku hidup untuk sesuatu hal yang lain.
Aku berjalan sambil memikiran itu semua, semua hal pertanyaan tentang kehidupan terlintas dikepalaku. 

"Huh" aku menarik nafas dan berjalan. 

Setelah bernafas aku kembali berjalan dan memikirkan tentang kehidupan. 

Aku berjalan dan memikirkan tentang  kehidupan, aku berhenti disebelah gerbang tempat kuburan.
"Apa aku hidup hanya untuk berakhir disana" aku melangkah masuk kedalam gerbang kuburan. 

Disana aku melihat banyak kuburan dan banyak pohon rindang yang berada disana

"Sepi sekali" kesepian yang aku rasakan ini sangat menyesakkan, aku terus berjalan menyusuri area ini. 

Saat aku menyusurinya aku merasa ketakutan, entah kenapa aku bisa merasakan ketakutan, apa keheningan ditempat ini, hanya ada suara angin yang terdengar membuat ku merasakan ketakutan?.

Aku memang menyukai kesepian, tapi tempat ini terasa menyesakkan dan menakutkan, tempat ini membuatku susah bernafas. 

Apa aku masih belum siap berada disini? Apa aku tidak ingin berada disana? Buat apa aku hidup kalau hanya untuk berakhir disana?. 

Aku keluar dari tempat itu dan kembali berjalan. 

Disetiap jalan yang aku lewati, aku merasakan berbagai macam perasaan. 

Aku merasakan kesedihan, ada banyak orang yang menjalani hidup dengan biasa aja, mereka bergerak tapi roda mereka terhenti ditempat, roda mereka tidak berputar lagi. 

"Kehidupan yang menyakitkan, mereka hanya mengikuti alur saja, waktu mereka terhenti. " ucapku, aku mengatakan itu, karna aku hampir sama dengan mereka,hanya saja aku berbedanya, roda ku bergerak,tapi hanya bergerak setengah. 

Aku tidak tau perasaan apa ini, saat aku melihat, ada banyak orang yang terasa hidup, tapi yang mereka lakukan konyol sekali, mereka saling menusuk satu sama lain, berbicara yang tidak tidak, menghina orang dengan ucapan mereka,bukan cmn orang tapi teman juga, apa mereka tidak pernah berpikir, ucapan mereka itu adalah pisau yang tajam, sewaktu waktu ucapan mereka bisa menyakiti orang yang dia sayangi dan orang yang dekat dengan dia, apa mereka tidak pernah berpikir dan mencoba berhati hati saat berbicara. 

Apa yang kurasakan ini perasaan Kesal? Marah? Apa aku merasa seperti itu saat melihat orang orang itu?. 

"Orang orang seperti mereka, menjengkelkan sekali, mereka memang hidup, tapi yang mereka lakukan itu, sama sekali tidak berguna, mereka hidup dengan menyakiti orang" saat aku mengatakan itu,aku merasakan perasaan geram, perasaan yang tidak menyenangkan sekali.

Tapi, meski begitu, aku hanya bisa merasakanya tidak bisa menyalahkan mereka, mereka punya cara sendiri untuk hidup, dilain tempat aku juga merasakan bahagia, tapi bukan dari orang orang seperti mereka. 

Aku merasa bahagia dengan orang seperti ini, tepat didepan mataku, aku melihat orang yang begitu hidup. 

"Hidup sekali dia" aku tersenyum, aku mengatakan itu, karna aku menyadari, dari pakaian orang itu.

Pakaian orang itu, sudah menunjukkan dia hidup, pakaian yang dia gunakan biasa aja, tapi terasa hidup begitu pula sikap orang itu begitu hidup. 

Orang itu benar benar hidup, dia mempunyai tujuan hidup, dia bersenang senang tanpa melukai orang lain malah dia membantu orang lain. 

Seolah olah tujuan hidupnya adalah keindahan, mengejar keinginannya dan tidak melupakan orang yang berada disekitarnya, dia benar benar orang yang mengagumkan, kehidupan nya bewarna sekali. 

Bagiku, orang seperti itu adalah orang yang terbaik, orang yang mempunyai makna kehidupan, dan bisa dijadikan contoh. 

Aku tidak terlalu suka meniru orang yang berada di tv, bagiku orang yang ada ditv itu, mungkin bukan diri mereka sebenarnya, mereka hanya berpura pura saja, makanya aku tidak pernah mencoba menjadikan mereka contoh. 

Mereka melakukan hal seperti itu, mungkin saja karna ada kamera didepan mereka "Munafik" aku pikir, tapi tidak semua dari mereka seperti itu.

Makanya, aku menjadikan orang orang yang berada disekitar ku tanpa ada kamera didekatnya, orang yang berbuat baik dan memiliki tujuan hidup yang begitu bewarna, sebagai contoh untuk ku, meski hidup ku msh blm bewarna yah. 

Tapi meski begitu, aku benar benar menyukai orang orang baik yang ada didekat ku meski aku tidak kenal, atau aku tidak tau seperti apa mereka, atau juga mereka berbuat baik, hanya untuk menarik perhatian orang didekat mereka. 

Meski begitu aku menyukainya, berbuat baik untuk dilihat orang atau untuk dirinya sendiri.

"Aku ingin seperti itu" aku mengatakan nya benar benar ingin seperti itu, aku ingin mempunyai hidupku  berwarna, kalau bisa banyak warna, tapi yah aku tidak ingin melakukan itu hanya untuk menarik perhatian orang, aku tidak suka diperhatikan. 

Perasaan ini, begitu menyayat, memuakkan, dan membahagiakan, melihat berbagai orang,ada yang mempunyai tujuan hidup yang membahagiakan untuk dirimereka dan orang lain, ada juga tujuan hidup yang konyol yang membuat orang disekitarnya terluka yang dia kenal atau tidak, dan ada orang orang yang cuman bergerak saja (waktu mereka terhenti) mereka yang sudah tidak punya tujuan hidup.

Aku yang terhenti,kembali berjalan dan melihat setiap arah,tempat yang kulewati dijalan ini.
Aku sekarang berjalan dijembatan, jembatan yang kulalui ini, tidak terlalu banyak orang yang lewat, hanya beberapa orang saja yang lewat mobil dan kenderaan.

Aku berjalan dijembatan ini,angin yang bertiup dijembatan ini lumayan menyegarkan dan mengenakkan sekali.

Aku yang berjalan dan menikmati angin dijembatan ini melihat orang ditengah jembatan yang sedang berdiri di pagar/tepian jembatan dia berdiri diatas. 

Dia berdiri diatas, lalu setelah itu duduk, aku memperhatikan apa yang dilakukan orang itu, aku berpikir "apa dia ingin bunuh diri" aku mengatakan itu karna melihat ekspresi wajahnya dan tatapan matanya yang tidak ada sinar kehidupan lagi. 

Aku berjalan mendekati orang itu, bukannya aku ingin menghentikan orang itu atau ingin menjadi pahlawan, aku hanya mendekatinya saja dan bertanya. 

"Apa, semua sudah berakhir?" Aku bertanya kepada orang itu

Orang itu menoleh kepadaku, dia seorang pemuda yang kira kira berusia 28 tahun (laki-laki) 

"Ya, semuanya sudah berakhir" 

"Apa yang membuat semua nya berakhir? Kehidupanmu
? Atau kau kehilangan sesuatu hal?" 

"Aku kehilangan banyak hal, aku kehilangan kasih sayang orang orang yang ada didekatku, aku dibenci orang disekitarku, aku tidak punya apa apa lagi, selain aku sendiri"
"Apa kau yakin, kau sendiri?" 

"Ya, aku yakin" 

"Bukanya, masih ada hal yang berharga didekatmu, sangat dekat malah" 

"Apa yang berharga didekatku? Orang yang menyangiku? Bukanya aku bilang, aku sudah dibenci banyak orang" 

"Kehidupanmu, harga dirimu, kau masih punya itu" 

"Itu, sama sekali tidak berarti, kalau aku diabaikan, itu tidak berharga" 

"Bodoh sekali, kalau kau bepikir itu tidak berharga, itu adalah hal yang paling beharga, kehidupanmu adalah hal yang paling berharga yang kau punya selama ini, dia tidak pernah menjauhiku, membencimu, dia selalu bersamamu" 

"Kau tau apa tentangku, kau sama sekali tidak mengerti" 
 
"Ya, aku memang tidak mengerti, tapi apa kau tau" 

"Apa" 

"Kalau kau, dibenci orang, kau masih bisa hidup, kalau kau dikucilkan atau kehilangan kasih sayang dari orang yang ada didekatmu, kau masih bisa hidup, tidak seperti saat kau kehilangan kehidupanmu, kau sudah mati dan tidak bisa hidup"

Aku mengatakan itu bukan karna niat menghentikan nya, sekali lagi kutegaskan aku sama sekali tidak ada niatan seperti itu, aku hanya ingin dia berpikir kehidupan nya adalah hal yang tak tergantikan.

Saat aku mengatakan itu, orang itu mulai menjauh dari tepian pagar jembatan dan mulain mencoba berpijak. 

"Bagaimana caranya?" Tanya orang itu

"Bagaimana caranya?" 

"Ya, bagaimana caranya" 

"Aku tanya padamu, bagaimana caranya kamu mendapatkan kasih sayang  dan dicintai oleh orang sekitarmu" 

"Aku, aku tidak tau bagaimana caranya,aku rasa, aku memilikinya begitu saja"

"Begitu saja,kau tidak mengetahui bagaimana kau mendapatkanya,dan setelah kehilangan itu semua, bagimu semuanya sudah berakhir"

"Ia"

"Apa kau pikir, kau bisa mendapatkan kasih sayang begitu saja? Tidak, itu mustahil sekali kau tau,untuk mendapatkan itu,pasti orang orang yang berada disekitarmu selalu memperhatikanmu, apa yang kau lakukan, apa yang kau perbuat, mereka memperhatikanmu, apa kau sama sekali tidak menyadarinya?"

"Aku tidak menyadarinya,aku sama sekali tidak tau, kenapa aku bisa mendapatkan itu semua,aku pikir aku mendapatkanya dengan begitu saja"

"Karna itulah, saat kau kehilangan semua itu,berusaha dan berjuang keras kembali,kau pasti akan mendapatkanya kembali,kalau kau masih belum mendapatkanya,jangan menyerah dan tersenyum terus,suatu hari nanti kau akan sangat bahagia" entah kenapa saat aku mengatakan itu,aku tersenyum,seolah olah aku mengatakan itu untuk diriku sendiri,mungkin saja aku akan jadi seperti dia.

"Ya, kau benar,aku hanya perlu berusaha dan berjuang"

Orang itu berpijak ditanah dan dia mengucapkan "Terimakasih, karna mau berbicara padaku,ku pikir aku akan dibiarkan saja oleh orang lain yang lewat, kata katamu membuatku memiliki keinginan"

"Sama sama"ucapku

"Kalau boleh tau siapa namamu"

"Namaku Noor Puadi,kau bisa memanggil ku Puadi atau Ryoma" aku menyebut namaku dan kembali berjalan. 

"Aku Theo, terimakasih aku benar benar berterimakasih kau tidak menghiraukan ku, sebenarnya aku takut mati juga, aku masih belum sampai kesimpulan aku ingin bunuh diri tadi, hehehe" 

Saat dia mengatakan itu, aku tertawa dan tersenyum "ya sama sama, aku juga mengatakan itu, untuk diriku sendiri bukan cuman untuk kamu, kalau begitu aku pergi dulu, semoga kita bertemu lagi" aku meninggalkan orang itu dengan tersenyum dan orang itu juga pergi. 

Aku tidak tau orang itu pergi kemana, yang pasti yang aku tau orang itu, mungkin tidak akan mencoba bunuh diri lagi. 

Aku benar benar menghentikan orang itu, padahal aku berpikir kata kata ku sama sekali tidak berarti.

Yang kulakukan ini bukan tindak kepahlawanan atau apa, aku hanya ingin membuat dia berpikir yah meski dah beberapa kali kubilang pada kalian. 

Aku berjalan kembali dan sekarang aku berjalan mempunyai tempat tujuan, aku ingin pulang, cuaca sudah mulai gelap. 

Aku berjalan menuju rumahku, dan memikirkan apa yang telah kupikirkan sepanjang perjalananku.

Aku terus memikirknya sampai aku berada dirumahku, aku dirumah langsung pergi mandi dan makan

"Assalamualaikum" ucapku

"Waalaikumsalam" ucap ibuku

"Kau sudah pulang nak"

"Ia bu, aku sudah pulang, aku mau mandi dulu, makanan ada kan bu" 

"Ia, ada nak, ambil aja dimeja" 

Ibuku sedang menonton tv dia menonton acara kesukaannya, kalian cukup tau kesukaanya saja. 

Aku pun mandi setelah mandi aku memakai pakaian dan mengambil makanan, lalu aku makan setelah aku makan, aku sikat gigi, aku kembali kekamarku, dan rebahan dikasurku

"Hahhhh, lelah sekali" aku menarik napas, dikasurku aku masih memikirkan tentang kehidupan dan aku sampai

Aku sampai dikesimpulan tentang kehidupan. 

"Aku masih tidak mengerti, apa itu kehidupan" itu adalah kesimpulan yang kudapatkan setelah apa yang kupikirkan


Previous
Next Post »
Partner Kiryuu